GORESAN LUKA MASA SD

  

     Belakangan ini aku lagi sering inget masa-masa kecil dulu. Masa dimana kita hanya mikirin 'besok main apa ya'.

      Banyak banget moment masa kecil yang enggak bisa aku lupain sampe sekarang, diantaranya jatuh cinta pas SD. Berantem gara-gara nggak sengaja nginjek kaki temen, dan muntah-muntah gara-gara dikentutin temen. Semua itu masih aku inget sampe sekarang.

      Dari semua moment ada satu moment yang paling aku inget sampe sekarang. Yaitu, mencret dikelas. Sori nggak aku sensor, biar seluruh dunia tau.

     Ya, aku mencret dikelas pas masih SD. Dan aku bangga. Dari sekian banyak siswa hanya aku yang mampu melakukan itu.

     Kejadian itu aku alami ketika aku masih kelas satu SD. Enggak kebayang kalo kejadian itu terjadi sekarang, saat aku udah kuliah. Lagi kuliah misalnya. Dosen nanya 'Sahid, apa yang dimsksud dengan bimbingan dan konseling?. Kemudian aku jawab 'Bimbingan dan konseling adalah layanan pemberian CROOOTTTTTTTT!!!'.

'Hiiiih!!!!' Semua anak histeris.

'Bawa dia keluar. Bakarrr!!!!'. Teriak dosen.

     Gara-gara kejadian itu, sekarang aku jadi sedikit takut ketika lagi kena diare. Satu-satunya yang aku takutkan ketika lagi diare adalah, kentut. Ya kentut. Perlu kalian tau. Ketika kita diare dan tiba-tiba pengin kentut, ada dua kemungkinan yang akan terjadi pada diri kita. Yang pertama: Kita kentut pelan-pelan, dan kita sukses mengeluarkannya dengan aman. Kedua: Kita kentut pelan-pelan, namun lepas kontrol. Kita kentut disertai percikan-percikan kuning, pertanda sesuatu yang buruk akan segera terjadi.

      Aku rasa kejadian seperti itu cukuplah aku alami saat masih SD. Semoga itu jadi yang pertama dan yang terakhir. Seperti kamu yang jadi terakhir dihatiku. Eeea (Guling-guing dikasur).

      Pesan moral dari postingan kali ini adalah. Jangan suka mencrett (sensor) dicelana. Karena itu gak enak.