Aku lagi galau masalah potong rambut. Dari kemarin aku lagi pengin mengubah gaya rambut yang enggak banget ini. Menurut beberapa ahli rambut, rambutyang sehat itu adalah rambut yang mudah diatur. Sedangkan rambutku susah banget untuk diatur. Paginya aku sisir ke samping, siangnya jadi belah tengah. Paginya aku sisir belah tengah, siangnya jadi belah pinggir. Paginya gak aku belah, siangnya mbelah kemana-mana. Bulu ketek juga ikutan membelah.
Keinginanku untuk potong rambut udah menggebu-gebu. Aku udah gak sabar pengin ngerasain atmosfer rambut baru. Rambut adalah perhiasan, menurutku. Jadi kalo lagi gak ada duit jual aja rambut.
Hari ini aku udah mantap untuk potong rambut. Alasannya biar lebih rapi. ''Rambut yang indah itu adalah rambut yang rapi'' kata bapakku dulu waku aku masih kecil. Aku masih ingat kata-kata itu sampai sekarang. Bahwa standar rambut yang baik itu dilihat dari seberapa rapi rambut tersebut. Karena itulah aku berfikir untuk menyisir rambut ketek setiap pagi.
Keputusanku untuk potong rambut sudah bulat. Tinggal pergi ke tukang cukur dan memilih model rambut yang bagus. Namun pada malam hari keputusanku yang awalnya bulat tiba-tiba jadi lonjong setelah mengetahui salah satu temen yang menyesali potongan rambutnya.
Kebetulan hari ini ada temen yang baru saja melaksanakan prosesi potong rambut dan dia nyesel. Penyesalannya sampai dia tulis di PM. Lalu aku coba ngepoin dia.
Ini adalah chatinganku dengan orang yang menyesali potongan rambut barunya.
Sorii bahasanya ngapak. Yang gak tau silahkan menggunakan google translite atau kamus besar bahasa ngapak.
Mengetahui kejadian itu aku jadi ragu. Jangan-jangan aku akan bernasib sama dengannya. Akhirnya aku memutuskan untuk gak potong rambut.
Ditengah-tengah kebingungan itu aku mencoba untuk meminta pendapat putri selaku pacar. Karena aku adalah pacarnya jadi gak mungkin dia menjerumuskanku. Sebelum aku meminta pendapatnya, putri udah tau duluan dari PMku yang isinya aku lagi galau antara potong rambut apa enggak. Pas lagi ngetik pertanyaan ''Sayang. Kayaknya aku bagusan gak potong ya?'' Sebelum aku memencet tombol sent Putri udah bales duluan.
Aku nyesek. Ya Tuhan, ambil aku!!!
Setelah dipikir-pikir lagi ternyata rambutku emang mirip dora. Dora the ekdlower. Karena putri yang bilang gitu akupun percaya kalo aku memang mirip dora. Katakan peta katakan peta katakan peta.Apakah kalian melihat rumah pak RT?. Ya, itu rumah pak RT. Apakah kalian melihat korek api?. Ya, itu korek api. Ayo kita bakar rumah pak RT!!!. Kira-kira kayak gitu kalo aku jadi dora.
Karena aku gak mau disamain sama Dora, akhirnya aku memutuskan untuk mengganti potong an rambut. Terlalu menyakitkan kalau harus disamain sama Dora. Itu adalah salah satu bentuk rambut yang menyakitkan. Untuk itulah aku mantap untuk potong rambut. Apapun hasilnya akan aku terima, asalkan gak mirip Dora.
Problem para laki-laki yang bingung terhadap model rambut ya gini, mau poting takut jelek, nggak potong udah jelek. Persis kayak aku. Aku selalu bingung kalau mau potong. Dulu kalau habis potong pasti selalu diejek temen, karena hasil jelek. Pas nggak potong juga diejek, karena poni mirip Andika kangen band. Bikin galau emang.
BalasHapus