IG:@nursahid_rm/FB:Nursahid rahmat M/ TIGA HARI MENCARI KOST ~ BLOG NISTA

Kamis, 05 Desember 2013

TIGA HARI MENCARI KOST


Sudah sekitar 1 bulan aku tinggal di kost baru, di kostku yang sekarang gak seperti kostku yang dulu, sekarang terasa lebih nyaman, tempatnya bersih, dan airnya selalu lancar. Kalo di kostku yang dulu kalo mau mandi harus mempunyai skil tukang ledeng dulu, kalo gak, pasti gak bakal bisa mandi, karena setap mau mandi pasti harus benerin mesin penyedot airnya dulu biar airnya nyala. Kadang kalo sudah frustasi gak bisa ngidupin air, aku akan kembali ke kamar dan jedot-jedotin kepala ke tembok.

Banjir juga adalah hal yang paling aku benci di kostku yang dulu, gak kebanyakan orang-orang yang menganggap hujan itu anugrah, kalo aku malah ngrasa tertekan kalo ada hujan, setiap hujan aku mendadak jadi tukang kuras kolam . Lama-lama aku bisa jadi ikan lele tak berkumis kalo aku terus-terusan tinggal di kost itu.

Untungnya sekarang aku sudah pindah di kost yang baru. Tapi awal mulanya aku bisa pindah juga sangat tragis kisahnya, lebih menyedihkan ketimbang film cinta fitri atau spongebob (????).

Semuanya bermula dari datangnya saudara om galon (Om galon adalah pemilik kostku yang dulu, Kami biasa menyebutnya om galon, bukan karena wajahnya mirip tutup galon, tapi karena selain dia punya kost dia juga usaha isi ulang air minum).

Sebelumnya semua terlihat baik-baik saja, sampe suatu ketika datanglah segrombol orang-orang cina ke tempat kediaman kami, mereka adalah saudara dari om galon, karena kebetulan om galon itu adalah keturunan cina jadi saudara-saudaranya juga cina semua, tapi ada satu yang mirip orang arab matanya bintitan (Maksa banget jadi orang cina).

Malam itu aku lagi kumpul bareng 3 temen kostku di dalam satu kamar, awalnya kami tidak merasakan firasat buruk, tapi tiba-tiba semuanya berubah ketika seekor monster besar dengan mata yang hampir gak bisa melek masuk kedalam kamar kami. ternyata itu adalah om galon.

“Hee sini aku bilangin” kata om galon “Kost ini mau saya bubarin, dan mau saya jadikan rumah, kalian saya kasih waktu 3 hari untuk pindah dari sini”

Buseettt!!! 3 hari, aku langsung kaget gak bisa ngomong apa-apa, 3 hari mana cukup buat nyari kost, yang ada kita bisa jadi gembel amatir di jalanan.

“Oh gitu om, ya udah nanti kami nyari kost” kata temenku

Tanpa pikir panjang  malam itu juga Aku dan 3 temenku langsung mencari kost. Kami muter keliling gang, berharap ada kost cowok yang kosong, tapi setelah sekitar 3 jam muter-muter gang sampe kepala rasanya mau copot, kami memutuskan untuk menyerah. Kami merasa hidup kami sudah hampir berakhir.

“Waktu kita tinggal 2 hari lagi” kata Amir

“Kita harus tetep berjuang teman” yoga bersuara dengan mantap

Mendengar kalimat itu aku langsung bersemangat kembali, tapi untuk malam ini aku rasa pencarian cukup sampe disini karena waktu juga sudah jam 22:00.

 “Mending kita makan dulu” kataku

“Wahh bener juga tuh” Kata amir

“Ayoo” yoga dan ade metujuinya

Akhirnya malam itu kami akhiri dengan makan di tempat angkringan biasa aku dan amir makan.

Hari berikutnya kami melakukan pencarian kembali, kali ini aku mencari berdua bersama amir, target pencarian kami kali ini berbeda dengan hari kemarin, kami akan mencari kost di tempat yang agak sedikit jauh dari kampus, karena kalo di deket kampus sudah pasti penuh semua.

Aku dan amir melakukan pencarian layaknya pengantin baru yang sedang mencari tempat tinggal.

Pencarianku hari itu bersama amir juga gak menghasilkan apa-apa, waktu mulai terasa semakin sempit, besok aku harus sudah pindah, belum lagi baju-bajuku masih kotor semua belum sempet aku cuci selama 2 minggu, gak kebayang kalo aku pindah bawa baju-baju yang kotor, bisa-bisa sebelum nyampe ke kost baru aku mati di tengah jalan akibat menghirup aroma baju yang kotor itu.

Malam ini adalah malam terakhir, dan aku harus sudah dapat kost. Sekitar jam 19.00 aku melakukan pencarian lagi, dengan kondisi yang sudah setengah putus asa di campur keringat rasa gulai kambing sari ketek basah kami mencoba untuk tetap berjuang sampai titik ingus penghabisan.

Disaat kami hampir putus asa, tiba-tiba kami terhenti di depan sebuah tempat tinggal dengan tembok berwarna merah yang sepertinya itu adalah sebuah kost. Satu dari kami masuk untuk bertanya, aku menunggu di luar dengan terus berdoa, tanpa aku sadari ternyata aku malah mengucapkan doa makan. Maklum seharian belum makan.

Setelah kami menunggu agak lama, akhirnya teman kami Ade keluar dengan wajah yang jelek (emang udah jelek).

“Gimana?” Aku bertanya dengan penuh rasa penasaran.

“Katanya ada dua kamar yang kosong” Kata ade

Aku seneng banget dan sempet terharu sampe meneteskan air kencing. Setelah melakukan pencarian selama tiga hari akhirnya kami mendapat kost yang kosong, Aku langsung cepet-cepet memindahkan barang-barangku sebelum semua hancur di obrak-abrik om galon.

Semua barang-barang telah sukses aku pindahkan, hampir saja sempak kesayanganku ketinggalan, untung saja aku masih sempat menyelamatkannya, kalo sampe aku terlambat, mungkin sempakku akan di salah gunakan oleh om galon yang keliatannya agak sedikit homo.

Pencarian tiga hari mencari kost berakhir di kost yang cukup nyaman, dengan kamar yang cukup luas dan kamar mandi berada di dalam, dan airnya pun lancar, jadi mulai hari ini aku gak akan jadi tukang ledeng lagi. Aku tinggal bersama amir dalam satu kamar, mudah-mudahan gak terjadi hal-hal yang di inginkan.

  

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkomentar. Follow Instagram juga ya @nursahid_rm